Thursday, August 26, 2010

Ramadhan

Ramadhan...
Rahmat Ilahi
Untuk dikecapi
Untuk diisi
Untuk diselurusi
Untuk dinikmati
Ramadhan....
Puasakah kita
Atau kita berkuasa
Selesakah kita
Lesukah kita
Ramadhan...
Barukah kita
Lamakah kita
Kita di takuk mana
Ramadhan...
Bagaimana makan kita
Bagaimana minum kita
Bagaimana tembolok kita
Bagaimana perut kita
Bagaimana tidur kita
Bagaimana mata kita
Bagaimana telinga kita
Bagaimana mulut kita
Bagaimana tangan kita
Bagaimana langkah kita
Bagaimana amalan kita
Bagaimana hidup kita
Ramadhan...
Bersihkah jasmani kita
Bersihkah rohani kita
Ramadhan...
Kuruskah kita
Gemukkah kita
Kuruslah dosa
Gemuklah pahala
Ramadhan...
Nak tak kita
Tak nak kah kita
Dapatkah semua Ramadhan kita
Dapatkah semua RahmatNya

(Aziz Poniran, Ogos 2010, 17 Ramadhan 1431H)

Tuesday, August 24, 2010

Merdeka




Merdeka...
Merdeka...
Merdeka...
Apakah kita dah merdeka
Apakah pengisian dalam merdeka
Adakah kita benar-benar dah merdeka
Adakah betul cara kita mengisi merdeka
Adakah merdeka ada hati yang terbelenggu
Adakah merdeka ada jiwa yang terpenjara
Apakah merdeka kita bebas buat apa saja
Apakah merdeka tak ada orang boleh sekat
Adakah merdeka kita kenal
Adakah merdeka kita tahu
Adakah merdeka kita faham
Adakah merdeka kita fahami
Apa yang kita nilai dalam merdeka
Apa yang kita sumbang dalam merdeka
Apakah kita menjadi sumbang dalam merdeka
Apa yang kita buat dalam merdeka
Apa yang kita soal dalam merdeka
Apa yang kita tak tahu tentang merdeka
Adakah kita selamai pejuang merdeka
Apakah kita menghormati pejuang merdeka
Adakah kita tahu sejarah merdeka
Adakah kita syukur hasil merdeka
Adakah kita tersungkur dalam merdeka
Adakah kita
...intan
...berlian
...permata
...emas
dalam merdeka
menjadi buruan pencinta khazanah bumi
Adakah kita
...batu
...pasir
...besi
menjadi bahan penunjuk langit
Adakah kita melukut dalam merdeka
Merdekakah minda kita
Adakah minda kita masih dijajah
Merdekakah ideologi kita
Adakah ideologi kita masih suci
Merdekakah hati dari hasad dengki
Merdekakah hati dari tamak haloba
Merdekakah hati dari sombong bongkak
Merdekakah jiwa dari takbur
Merdekakah jiwa dari rasa iri hati
Merdekakah hati kita
Merdekakah jiwa kita
Merdekakah langkah kita
Merdekalah dengan jiwa yang tenang
Merdekalah dengan hati yang tenteram
Merdekakanlah jiwa dari dibelenggu
Merdekakanlah hati dari dipenjara
Merdekakanlah minda dari ideologi negatif
Merdekalah dalam undang-undang
Merdekalah dalam peraturan
Isilah merdeka dengan Rahmat Ilahi
Merdeka...
Merdeka...
Merdeka...

(Aziz Poniran, Ogos 2010)

Monday, August 23, 2010

Cepat atau Lambat


Cepat...
cepat sampai
cepat dapat
cepat buat
cepat siap
Lambat...
lambat sampai
lambat dapat
lambat buat
lambat siap
cepat...
cepat datang
cepat pergi
cepat datang lagi
lambat...
lambat datang
lambat pergi
lambat datang lagi
cepat...lambat...
cepat datang cepat balik
cepat datang lambat balik
lambat datang lambat balik
lambat datang cepat balik
Ingat...
cepat... tapi jangan kelam kabut
nanti berebut-rebut
nanti jadi serabut
nanti jadi ribut
nanti orang kata kita tak boleh ikut
nanti orang kata kita tak boleh diikut
Ingat...
lambat...tapi ada sebab
nanti orang jadikan sebab
nanti orang kata lembab
nanti orang kata kita banyak sebab
Cepat...
macam-macam boleh buat
Lambat...
macam-macam boleh jadi
Jadi jaga diri.

(Aziz Poniran, Ogos 2010)

Thursday, August 19, 2010

Kenali Dunia



Dunia...
Macam-macam ada
Macam-macam syurga
macam-macam ada
macam-macam neraka
macam-macam ada
macam syurga
macam-macam ada
macam neraka
macam-macam ada
boleh senyum
boleh masam
boleh ketawa
boleh muram
boleh termenung
boleh terkejut
macam-macam ada
senyum dengan siapa
masam kenapa
ketawakan apa
muramkan apa
menungkan apa
terkejutkan apa
macam-macam ada
senyumkan yang disuka
senyum sedekah
masam yang tak digemar
muka tak lawa
ketawakan yang lucu
muramkan yang tak dapat
menungkan masa lalu
menungkan masa depan
menungkan masa kini
termenung berfikir
terkejutkan hal tak diduga
terkejutkan hal tak disangka
terkejut diri tak sedia
macam-macam ada
boleh lihat
boleh dengar
boleh sentuh
boleh rasa
boleh serta
boleh tolak
macam-macam ada
apa yang boleh dilihat
apa yang boleh didengar
apa yang boleh disentuh
apa yang boleh dirasa
apa yang boleh ditolak
apa yang boleh diserta
macam-macam ada
lihatlah apa yang perlu
dengarlah apa yang patut
sentuhlah apa yang wajar
rasalah apa yang halal
tolaklah apa yang haram
sertalah apa yang diredha

(Aziz Poniran, Ogos 2010)

Resah

Kenapa resah...
sebab hati tak tenang
sebab hati tak tenteram
sebab hati terluka
sebab hati kecewa
sebab hati hampa
sebab hati duka
sebab hati nestapa
sebab hati terusik
sebab hati terhiris
sebab hati terobek
hati-hati dalam tenang
hati-hati dalam tenteram
hati-hati jika bicara
hati-hati jika meminta
hati-hati jika mengharap
hati-hati jika gembira
hati-hati jika ria
hati-hati dalam gurauan
hati-hati dalam bersenda
hati-hati dalam semua bicara
Hilangkan resah...tenangkan jiwa
ikhlaskan hati
dalam hati Kalamullah

(Aziz Poniran, Ogos 2010)

Tuesday, August 17, 2010

Siapa Aku

Siapa
Ada yang tak tahu
Ada yang tak kenal
Ada yang buat tak tahu
Ada yang buat tak kenal
Asasnya siapa
Siapa yang nak diambil tahu
Siapa yang nak dikenal
Siapa yang nak tahu
Siapa nak kenal
Ada yang tak nak diketahui
Itu rahsia
Ada yang tak nak diambil tahu
Itu macam kecewa
Ada yang tak nak dikenal
Itu merendah diri
Itu nak elak bongkak diri
Ada yang tunjuk diri
Sebabnya dia tahu
Ada yang sembunyi diri
Sebabnya dia tahu
Ada yang tak tunjuk diri dan tak sembunyi diri
Itu lagi dia tahu
Siapa aku
Aku tengok orang tengok
Aku tengok lom tentu orang tengok
Aku tak tengok lom tentu orang tak tengok
Aku tak tengok lom tentu orang tengok
Aku kata asyik ditengok
Tak apa
Nak tengok... tengoklah
Tak nak tengok...pun tak apa
Apa yang aku tengok adalah diri aku
Siapa aku?
Jawablah dalam hati
Seadanya aku
Tak perlu orang kenal aku
Tak perlu orang tahu aku
Dengan ilmu aku
Moga aku kenal aku.

(Aziz Poniran, Ogos 2010)

Monday, August 16, 2010

Nak tahu?

Tak faham...tanya
Tak tahu...tanya
Lom tahu...tak apa
Lebih baik tahu
Dah faham...bagus
Dah tahu...bagus
Dah tahu dan dah faham...lagi bagus
Bila dah faham...buat
Bila dah tahu...buat
Buat tak faham...tak bagus
Buat tak tahu...tak elok
Buat-buat faham...tak bagus
Buat-buat tahu...tak elok
Nanti tak jumpa jalan...teruk

(Aziz Poniran, Ogos 2010)

Maju

Dulu siapa
Sekarang siapa
Dulu kecil
Sekarang besar
Dulu tak tahu
Sekarang tahu
Dulu terima
Sekarang memberi
Dulu minta
Sekarang diminta
Dulu gagap
Sekarang lancar
Dulu single
Sekarang double
Dulu ikut
Sekarang diikut
Dulu kuat
Sekarang giat
Dulu lambat
Sekarang ligat
Dulu biasa
Sekarang bisa
Dulu dibuli
Sekarang dapat jaga diri
Ingat dulu...
Ingat dulu-dulu
Ingat sekarang
Ingat masa yang datang
Leka...Lalai... tertinggal...
Maju....jangan toleh belakang.

(Aziz Poniran, Ogos 2010)

Nak Ikut

Yang datang...
Dialu-alukan...
Yang pergi...
Direlakan...
Ada yang suka dia datang...
Ada yang suka dia pergi...
Yang datang bawa rencah...
Yang pergi tinggalkan resepi...
Yang ada berkecah ...
...dengan rencah...
...dengan resepi...
Yang ingin datang...
Yang ingin pergi...
Yang tak mahu datang...
Yang tak mahu pergi...
Semua ada di sini...
Ada yang ikut hati...
Ada yang ikut kawan...
Ada yang terikut-ikut...
Ada yang ikut perintah...
Ada yang kena perintah...
Ada yang tak nak ikut perintah...
Ada yang nak merintah...
Ikut kepala sendiri...
Ada yang keras kepala...
Ada yang keras hati..
Ada yang pijak semut tak mati..
Ada yang pijak semut...semut mati...
Ada yang pijak semut...dia tak mati...
Ikut mana yang senang di hati...
Ada yang kata...
Ikut hati mati...
Ada yang kata...
Ikut rasa binasa...
Ada yang kata...
Tak ikut mati...
Ada yang kata...
Tak ikut tak merasa...
Mana yang nak diikut...
Ikutlah peraturan...
Ikutlah perundangan...
Ikutlah perlembagaan...
Ikutlah dasar perkhidmatan.

(Aziz Poniran, Ogos 2010)

Hati dan Jiwa

Ada hati seperti diulit
Ada jiwa seperti diusap
Sama hati…sehati
Sama jiwa…sejiwa
Itulah persahabatan
Itulah kesepakatan
Itulah kesepaduan
Itulah kesetiaan
Itulah penyembuh duka melerai lara
Ada idea dikongsi
Ada idea diamati
Ada idea dibaiki
Itulah sihatnya akal
Itulah bersihnya anggapan
Itulah terangnya fikiran
Boleh menerima
Boleh memberi
Itulah pendapat
Itulah kesempatan
Itulah huraian
Itulah tenteramnya kalbu
Itulah tenangnya emosi
Mencongak masa depan
Mencorak masa hadapan
Menentu arah tujuan
Menoleh ke belakang
Meneliti kecacatan
Melihat kepincangan
Menampal ketembusan
Mengisi kekosongan
Melebar jalanan
Membuang sangkutan
Melerai jeratan
Merata laluan
Membina sokongan
Membentuk rumusan
Hati...Jiwa...Akal...Idea…Rasional

(Aziz Poniran, Ogos 2010)

Monday, August 9, 2010

Abahku

Tiada ucapan yang mampu kulafazkan...tiada bait perkataan mampu kusebut...kesayuan mata yang memandang tiada daya untuk menjengil...genangan air mata berkaca tak mampu tertumpah mennyusuri kelopak mataku...namun tak mampu kutahan...berlinang jua di pipiku...mengungkap seribu satu kenangan...menerjah ke benakku...apakah aku telah berbakti sepenuh jiwa raga...apakah tiada dosaku padamu...apakah sudah bergunung baktiku padamu...atau hampas baktiku yang kucurahkan padamu...apakah senyummu tiada duka...apakan rintihanmu telah aku benamkan dengan penawar...jasaku yang secubit untukmu...mampukah aku melewati waktu tanpamu...apakah doaku tak terhijab untukmu...sesekali kau tersenyum...hanya kau yang tahu...nafasmu bak gelombang di mataku...melewati batas waktu diiringi doa dan kiriman fatihah...doaku untukmu berlainan lafaznya...pergimu tak kembali...aku pasrah...tiap saat kupanjatkan doa buatmu...kau tetap segar dalam hidupku...siapalah aku tanpamu...moga Allah merahmati rohmu...sederet dengan orang yang beriman dan soleh...mendapat kemuliaan di sisiNya...tinggi darjat di sisiNya...berbahagia di alam barzakh hingga hari kiamat...Tanggal 28 Rejab 1431 H bersamaan 10 Jun 2010...detik 11.41 p.m...awal malam jumaat, itulah saat yang sangat menusuk kalbuku....membelah jiwaragaku...Abahku, kaulah satu...kau menyahut penggilan Ilahi di sisiku...tiada pengganti...budimu...jasamu bak wangian yang tiada bandingan...aku adalah hartamu yang sentiasa menjagamu walau kita tidak berada di dunia yang sama...Al-Fatihah....buatmu...insan tersayang...abahku...

(Aziz Poniran, Ogos 2010)

Sunday, May 30, 2010

Cakap-cakap

Cakap...sesiapa pun boleh bercakap.Samada ada individu itu kecil atau besar. Cakap dengan sebutan bersuara atau cakap tanpa sebutan atau bahasa isyarat. Cakap memang boleh. Tapi ingat... tidak semua yang kita cakap itu benar dan tidak semua yang kita cakap itu tidak betul. Cakaplah apa yang hendak diluahkan. Dengan cakap kitalah yang akan menceriakan suasana atau mengeruhkan keadaan. Bertanggungjawablah dengan apa yang kita cakapkan. Tidak semua yang dicakapkan mampu dilaksanakan. Dengan cakaplah juga akan mengubah identiti individu sama ada akan dihormati atau akan disisihkan secara langsung atau tidak langsung. Dalam senario semasa, ramai individu yang mula pandai bercakap. Namun kandungan percakapannya perlu dinilai secara total. Kesan dari percakapan akan memberi impak yang besar dalam hidup individu atau kelompok masyarakat. Kesan kepada idiologi pemikiran juga akan berlaku. Jika cakap kita berfakta dengan alasan yang kukuh berdasarkan analisis dan kajian ianya akan mengubah corak pemikiran sejagat. Jika sebaliknya, cakap kita hanya berlandaskan situasai, rasa hati dan kehendak kelompok komuniti tanpa meneliti dalam bentuk ilmiah tanpa berlandaskan perundangan serta keagamaan maka kesan buruk akan melanda pemikiran sejagat. Dalam hal sedemikian siapakah yang perlu bercakap?. Persoalan ini akan dijawab oleh pakar. Kepakaran seseorang akan memecahkan persoalan percakapan. Semua orang boleh bercakap tentang penyakit, tetapi hanya yang ada kepakaran sahaja yang mampu merawat penyakit tersebut. Maka dalam percakapan ini juga hanya pakar dalam sesuatu bidang akan bercakap tentang sesuatu isu. Kajian ilmiah yang dirujuk dalam menyelesaikan sesuatu isu akan memberikan penarapan yang sejajar dengan persoalan yang dibongkar. Pengiktirafan kepada kepakaran seseorang akan memberikan nilai tambah yang sempurna dalam menyelesaikan soal sesuatu isu. Maka interpetasi yang terkawal dapat disebarkan dengan baik dan sempurna. Mengekplotasikan lidah secara sempurna akan membina jiwa dan minda dalam isu global. Namun jika pengekplotasian lidah secara semberono akan meretakkan minda dan membunuh jiwa. Maka akan berlakunya kekeliruan yang mendangkalkan pemikiran dalam menilai kesahihan isu. Maka berhati-hatilah dalam melahirkan percakapan. Dengan bercakap kita akan membina diri serta sahsiah, membetulkan situasi silap, meleraikan prasangka, membangunkan komuniti organisasi dan membentuk generasi yang berani bersuara dalam menegakkan kebenaran serta menyangkal kebathilan. Namun ingatlah, nilailah dengan berfikir secara rasional apa yang dicakapkan dan cakaplah dengan keadaan rasional agar tiada hati yang tersinggung. Mulalah bercakap di akhir pemikiran.

(Aziz Poniran, Jun 2010)

Wednesday, May 19, 2010

Alasan

Alasan memang banyak jika hendak dinyatakan. Pelbagai alasan diberi untuk mengukuhkan kenyataan. Kenyataan jadi kukuh jika alasan yang diberi adalah berdasarkan fakta. Fakta merupakan alasan yang paling baik dan mudah untuk diterima oleh pendengar. Tidak kurang juga alasan diberi adalah sebagai langkah untuk membela diri. Alasan berfakta akan menamatkan permasalahan yang timbul disebabkan sesuatu isu. Penerima alasan juga ada pellbagai alasan untuk tidak menerima alasan dan juga untuk menerima alsan. walau bahagaimanapun alasan adalah merupakan perkaran yang perlu dinyatakan jika berlakunya persoalan untuk memastikan ianya benar atau sebaliknya. Maka sebagai individu yang bertanggungjawab ke atas apa yang diamanahkan tidak perlulah memberi alasan jika ianya tidak dilaksanakan dengan baik. Maka tiada alasan untuk lari dari tanggungjawab. Namun ada kalanya individu perlu menyatakan alasan yang munasabah dengan berfakta dalam mempertahankan kebenaran dan menegakkan sesuatu yang tidak benar. Pada hakikatnya alasan adakalanya perlu dan adadakalanya tidak perlu langsung dinyatakan. Pada kebiasaanya alasan mudah diberi dan sukar diterima. Alasan juga ada masanya sukar diberi dan mudah diterima. Apa yang paling malang adalah individu yang sentiasa memberikan alasan dalam banyak hal terutamnya dalam soal tugas dan tanggungjawab yang wajib dilaksanakan. Beruntunglah individu yang tiada alasan dalam melaksanakan kewajiban yang diamanahkan. ...Siapa kita?...

(Aziz Poniran, Mei 2010)

Monday, May 17, 2010

Apa Yang Pasti?

Tidak ada yang tak pasti. Tidak ada juga yang pasti. Persoalan pati atau tidak pasti hanyalah Allah Pasti mengetahuinya. Apakah yang tersirat dalam perkara pasti dan tidak pasti?. Pengisian yang bagaimana untuk mengungkai kepastian yang wujud dalam ketidakpatian? Pascakepastian adalah proses untuk mengenalpasti setiap ketidakpastian untuk mencari jawapan dalam kepastian. Namun ianya perlulah berlandaskan kepada panduan yang telah digariskan oleh para sarjana yang mengkaji dan menganalisis tentang kepastian sesuatu perkara. Setiap yang diragui pasti ada penyelesaian jawapan. Setiap yang pasti ada jawapan yang merujuk kepada kesahihan. Lazimnya ketidakpastian akan menimbulkan keraguan, timbul pula persoalan, mencipta pelbagai versi prasangka, mencetuskan rangkaian tanggapan dan akhirnya membentuk persoalan yang memerlukan jawapan. Maka dalam kita mencari suatu kepastian sewajarnya kita..
...kenal dan pasti perkara yang wujud..
...kenal dan pasti masalah yang ada..
...mencari maklumat perkara berkaitan secara menyeluruh..
...mencari dan kenalpasti faktor utama yang mempengaruhi perkara yang hendak rungkai..
...Menganalisa data penyumbang kepada ketidakpastian perkara yang wujud..
...menilai analisa yang telah dibuat..
...merangka teknik dalam rangkaian perkara yang difokuskan..
...mencadangkan tanggapan yang dirasakan memberikan peranan utama perkara yang difokuskan..
...memikirkan kesan atas ketidakpastian dan kepastian yang wujud..
...bersifat objektif..
...berfikiran positif..
...pengenalpastian dalam konteks menyeluruh..
...menilai dalam konteks ilmiah..
Pastinya jawapan kepada ketidakpastian akan menggambarkan kesahihan yang menberikan jawapan pasti. Maka dalam apa jua keadaan tidak ada perkara tidak pasti. Perkara yang tidak pasti adalah perkara yang belum ada jawapan pasti. Dalam konteks Islam perkara tersebut adalah sinonom dengan perkataan "InsyaAllah"..Ianya memberikan gambaran yang menyatakan bahawa takdir sebenar daripada Allah SWT dengan disertai usaha serta tawakkal. Yang pastinya kita berserah kepada ketentuan dan ketetapan Allah SWT.

(Aziz Poniran, Mei 2010)

Guru

Guru...
Guru...Cikgu...Penggilan keramat hingga kiamat. Guru atau cikgu punya maksud yang mungkin sama dan mungkin berbeza. Apa pun tugas lebih kurang sama. Mungkin tugas guru lebih, mungkin juga tugas cikgu lebih, juga mungkin kerja guru kurang, mungkin juga kerja cikgu kurang. Tak mungkin kerja dan tugas guru serta cikgu kurang. Apa buktinya? Banyak bukti secara akli atau realiti. kehidupan semakin menjadi-jadi dan tidak kurang juga kematian yang menjadikan kehidupan ada ruang kosong untuk diisi. Setiap nyawa yang lahir atau telah dilahirkan tetap ada cikgu atau guru secara langsung untuk dicontohi. Ibu bapa, keluarga, sanak saudara, rakan taulan, jiran tetangga, komuniti kampung, kelompok masyarakat desa, pekan dan bandar, pusat jagaan, sekolah dan institusi pendidikan menjadi wadah pengajaran dan pembelajaran. Apa yang berbeza adalah ianya memberi contoh yang baik atau sebaliknya. Setiap yang diajarkan dan setiap yang mengajar berperanan menterjemahkan secara ilmiah berlandasakan fitrah yang berpandu Sunnah dan al-Quran. Natijahnya dapat dilihat samada individu itu berjiwa murni atau lara. Kesimpulannya dalat dijelaskan bahawa guru dan cikgu adalah pencetus idea, fesilitator dan pencerna tingkah laku untuk manusia memanfaatkan kehidupan secara luhur. Selamat Hari Guru 2010.

Cuba fikirkan...
...Bukan kepada SIAPA betul tetapi kepada APA yang betul...
...Perubahan bukan kerana hendak berubah tetapi MENGAPA perlu berubah dan APA yang perlu diubah...
...Mengutamakan konsep KITA (teamwork) mengatasi pemikiran AKU (egoistic and individualistic)...
"Walk My Talk'...cakap serupa buat bukan sebutan rhetoric tanpa bukti nyata terperi..
...Menganggap penghalang sebagai 'challenge' yang wajib ditangani secara objektif,profesionalisme,hikmah dan bijaksana...

Terima kasih tak terhingga kepada semua guruku. Semoga sejahtera sentiasa.

(Aziz Poniran, Mei 2010)

Wednesday, April 21, 2010

Kenangan Di Fasa 4 Tambahan BBB/UKM

Imbauan mengeletek hatiku. Rakan-rakan karib semasa menuntut di UKM Bangi. Rakan-rakanku yang tinggal bersama di rumah sewa di fasa 4 Bandar Baru Bangi. Ingin kukenang dan kusebut namamu. Tingkat 2 (syare room) Samdani maran, Yusof ganu, Zulhaninisan kelate, Tingkat 1 (syare room) Halim Perdana Kesuma kulai, Yusof kedah, Idrus Sham selangor,(syare room) Nik Azmi ganu, Zulkifli selangor, (open room) Hamizar Perlis, aku sendiri. Tingkat bawah (classic room) Masnawi nogori9, Hamzah kulai (vip room). Kamu semua masih dalam ingatanku dan tak mungkin aku lupakan.
Suka duka hidup merantau dan "study" bersama rakan-rakan demi segulung skrol sarjana muda tetap menjadi ulam hidupku hingga kini. Keperitan dan kenikmatan sebagai "student u" selama 3 tahun membuatkan ianya seolah-olah baru semalam aku lalui. Rasanya ingin sekali aku kembali bersama mereka dan berjuang untuk jauh lebih maju dari sekarang. Pun begitu aku percaya rakan-rakanku telah berjaya dalam kerjaya masing-masing dan mungkin telah menjawat jawatan yang penting. Tahniah untuk rakan-rakanku. Tanpa mereka siapalah aku.
Samdani dan usup ganu..aku tabik dan ungkapan terima kasih tidak terkira sebab tanpa kau..rasa kebulur kami semua tiada obatnya. Kaulah pencetus resepi tiap hari sewaktu pulang kuliah. Hati kau ikhlas dalam persahabatan dan masakan. Kepada yang lain-lain aku juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kerana punyai peranan yang tidak kurang pentingnya dalam hidup semasa di kampus.
Buat Idurs Sham..aku tak akan lupa dengan kau. Akulah punca kau hampir putus nyawa biarpun kau ada "penyambung nyawa" yang sentiasa mendampingi kau. Asapan sambal jawa aku membuatkan kau sesak nafas di hujung nyawa. Namun kau masih anggap aku kawan bukan lawan kau. Aku mohon ampun banyak-banyak kerananya. Kini tiap kali aku makan sambal jawa pasti mengimbau peristiwa itu. Kau tetap dalam ingatan.
Zul Halim..aku rindu nasyid yang sentiasa berkumandang dalam kamar kau. Kau punya keistimewaan tersendiri, study dengan diiringi bunyian nasyid. Bila agaknya nak buat master?. Tahniah kepada kau Usup ganu kerana telah mendapat skrol Sarjana. Aku menanti rakan-rakan lain untuk ke Ijazah Sarjana. Kini aku menanti juga rakan-rakan untuk mendapatkan ijazah tertinggi Doktor Falsafah (PhD).
Halim Perdana Kesuma kau adalah klasik bagiku. Kau tetap tenang walau ribut melanda. Klasik Nasional adalah jiwa kau. Kepada Hamzah kau tetap tak berubah dengan kewibawaan yang sentiasa menonjol sebagai pengulu dan pemimpin. Teruskan perjuanganmu dengan mata penamu. Masnawi, kau juga punya keistimweaan yang unggul. Kau tetap menggeletek hatiku dengan bait-bait ayat mombastik. DJ kau masih bertapak dalam jiwa. Teruskan bakat yang ada untuk menceriakan suasana di mana kau berada. Untuk kau Zulhaninisan, kau masih muda dengan apa yang kau ada dan kau alami. Kau mudah menerima pengalaman dan ilmu daripada rakan-rakan. Yusof kedah, kau cukup tenang walau ada permasalahan yang ada. Aku tetap "respect". Buat kau Hamizar yang punya abang angkat dalam kelompok kita, teruskan dengan ilmu komputer. Moga terus maju. Nik Azmi ganu kau tetap di hati. Gelak dan celoteh kau tetap mengingang di telingaku. Apa kabo Jaguh kau. Semoga semua terus maju.
Rakan-rakan yang aku ingati.. banyak detik manis yang kita harungi semasa digelar "student u".Rasanya ingin aku bertemu semula rakan-rakan semua dalam Alumni Fasa 4. Kini aku masih lagi mengulangi tempat lama di UKM dalam mengharungi kesukaran dan keperitan dalam mencapai impian untuk digelar Doktor Falsafah. Aku masih seperti dulu melayari lebuh raya dari Muar ke Bangi dengan motosikal kesayanganku. Pernah aku mengalami kemalangan di lebuh raya berhampiran Melaka ketika hampir menamatkan Ijazah Sarjana. Namun syukur kepada Allah kerana aku hanya mengalami patah tangan kiri sahaja. Pun begitu aku dapat menamatkan pengajian Sarjana dalam tempoh 4 semester. Jutaan terima kasih kepada semua pensyarah yang membimbing aku.
Bagiku apa yang aku miliki dan yang bakal aku miliki bukan fokus utama dalam hidupku. Ianya hanyalah laluan untuk aku lebih berfikiran matang dan lebih bersikap disiplin serta tahu, faham dan memahami perkara yang dilakukan. Perkara yang penting dalam mencapai matlamat adalah proses untuk mencapai suatu matlamat itu. Dalam proses inilah aku belajar seribu satu macam perkara yang memnunjuk arah ke matlamat sebenar. Aku mahu putaran roda hidupku lengkap tanpa ada ruang kosong yang mendiami ruang lingkup kehidupan. Ruang kosong inilah yang akan aku penuhi dengan limpahan ilmu yang aku timba walaupun ianya sukar dan kepenatan aku ceduk dengan mengharungi pelbagai rencam hidup realiti.
Kepada rakan-rakanku janganlah berputus asa dalam mengharungi cabaran hidup. Ianya hanyalah bersifat sementara. Jika tabah kemenangan akan memihak kepada kita. Rakan-rakanku..kaulah pencetus laluan impianku dan kau tetap dalam ingatan. Inilah tatapan awal untuk rakan-rakanku yang dulunya serumah di Fasa 4 Tambahan BBB. Aku doakan semua rakan-rakanku berjaya dalam kehidupan dan kerjaya. Aku menyusin 10 jari mohon maaf sekiranya ada tersilap kata, tersalah bahasa dan kecanggungan tingkah ketika bersama dulu.

Friday, April 16, 2010

Orang Yang Berjaya dan Orang Yang Sedang Belajar

Pro-aktif
Maksudnya mengambil tanggungjawab terhadap sesuatu perkara dan bukannya menuding jadi kepada orang lain atau persekitaran yang menimbulkan halangan dan masalah.

Mula dengan wawasan di dalam minda
Bina wawasan berdasarkan prinsip "utara-benar". Cipta satu pernyataan misi hidup anda dan bayangkan kesudahan misi anda itu. Minda anda perlu membayangkan kejayaan pencapaian misi tadi untuk merangsang diri anda melakukan langkah-langkah yang sesuai ke arahnya.

Utamakan yang utama
Dalam usaha mencapai sasaran jangka panjang, keluarkan kerja-kerja yang bersifat segera tetapi tidak penting untuk mencapai sasaran anda. Bahagikan tugas dan rancangan dengan sebaiknya agar anda tidak perlu memperincikan semua perkara.

Fikirkan Menang-Menang
Apabila menghadapi kebuntuan terutamanya apabila bertembungan kepentingan dengan orang lain, fikirkan penyelesaian yang memberi manfaat kepada setiap pihak. Dengan itu, keberhasilan penyelesaian itu akan mudah dicapai.

Dengar dahulu sebelum berkata
Sebelum anda meminta orang lain mendengar permintaan atau nasihat anda, dengar terlebih dahulu perihal latarbelakang mereka. Apabila latarbelakang mereka diketahui anda, anda dapat memikirkan satu penyelesaian yang memudahkan mereka menerimanya.

Sepadukan usaha
Amalkan kerja dalam kumpulan. Jika hal ini menjadi tabiat, pencapaian anda akan menjadi berganda kerana faktor kekuatan kumpulan mengatasi kekuatan individu.

Tajamkan pedang
Dari masa ke semasa, amalkan peningkatan diri supaya kadar produktiviti dapat ditingkatkan selaras dengan perubahan masa.

Bagi Yang Sedang Belajar...

Bertanggung jawab atas diri kamu sendiri.
Tanggung jawab merupakan kayu pengukur sederhana di mana anda sudah mulai berusaha menentukan sendiri keutamaan, waktu dan sumber-sumber yang dipercayai dalam mencapai kejayaan belajar.

Pusatkan diri anda terhadap nilai dan prinsip yang anda percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi diri anda. Jangan biarkan teman atau orang lain menentukan kamu apa yang penting.

Kerjakan dulu mana yang penting.
Kerjakanlah dulu keutamaan-keutamaan yang telah anda tetapkan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatian anda dari tujuan sebenar anda.

Anggap diri anda berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan / idea baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai saingan anda juga dalam kelas. Dengan begini, anda akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.

Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Ketika anda ingin membicarakan suatu masalah akademik dengan guru, misalnya mempertanyakan nilai matematik atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan diri anda sebagai guru tersebut. cuba tanyakan pada diri anda, hujah apa yang paling baik untuk diberikan ketika berada dalam kedudukan guru tersebut.

Cari penyelesaian yang lebih baik.
Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Cuba cara lain. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademimu. Mereka akan membantu anda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Tatang dirimu sendiri secara berterusan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin anda mendapatkan idea-idea yang cemerlang.

Thursday, April 15, 2010

Inklusif Kepada Pelajar PIPK

Inklusif merupakan perkataan yang biasa disebut oleh guru terutama guru-guru yang terlibat dalam program integrasi pendidikan khas bermasalah pembelajaran.Namun kini ianya seolah-olahnya sinonim dengan sistem pendidikan di negara ini. Ianya seperti tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan formal di sekolah-sekolah bentuan penuh kerajaan. Namun konsep sebenar inklusif perlu difahami agar nilai sebenar inklusif dapat diukur dalam bentuk yang mudah untuk ditafsirkan.
Dalam Persidangan Serantau Pendidikan Inklusif Dan Pendidikan Kanak-kanak Berkeperluan Khas (National Conference Inclusion and Special Education Needs)menyatakan bahawa..."istilah inklusif mula digunakan untuk menerangkan sejauhmana pelajar dengan keperluan pendidikan khas benar-benar diintegrasikan. Ia merujuk kepada sejauhmana sesebuah sekolah atau komuniti menerima pelajar demikian sebagai ahli penuh kumpulan dan menilai sumbangan mereka..."(Zalizan,2009).
Pendidikan inklusif bukan merupakan suatu strategi yang terpisah untuk dipergunakan dalam mendidik anak bermasalah pembelajaran.Ianya lebih merupakan sebuah proses dan tujuan yang menggambarkan kualiti atau karakteristik tertentu dari konsep pendidikan untuk semua. Pendidikan inklusif juga adalah merupakan cara untuk mencapai konsep pendidikan untuk semua, dan konsep pendidikan untuk semua merupakan cara untuk mencapai inklusif.
Pendidikan inklusif bertujuan untuk mengubah sistem sekolah,tetapi bukan untuk memberi stigma dan label kepada individu atau kelompok pelajar tertentu ataupun untuk mengubahnya. Ianya dilaksanakan dengan melihat faktor kepelbagai, dengan mengidentifikasi hambatan belajar yang dihadapi individu atau pun kelompok pelajar.
Pendidikan inklusif sebanarnya adalah lebih luas daripada persekolahan. Masyarakat atau orang perseorangan lebih cenderung berfikir bahawa pendidikan adalah sekolah, dan sekolah adalah struktur yang kaku, yang tidak dapat diubah. Jika demikian halnya, akan sukar bagi pendidikan inklusif untuk sesuai dengan model tersebut. Pendidikan inklusif sebenarnya menuntut kita untuk berfikir secara kreatif tentang cara melibatkan semua pelajar dalam satu sistem yang dapat mencakupi sekolah, program nonformal, pendidikan berasaskan rumah dan kelompok-kelompok kecil untuk belajar Bahasa Isyarat atau bahasa ibunda, dan dapat melibatkan seluruh masyarakat secara keseluruhannya.
Pendidikan inklusif merupakan sebahagian dari tujuan yang lebih luas untuk menciptakan suatu masyarakat yang Inklusif.Pendidikan inklusif bukan hanya menyangkut berkenaan metod dan sistem, tetapi menyangkut nilai-nilai dan keyakinan mendasari tentang pentingnya menghargai dan menghormati perbezaan, tidak mendiskriminasi dan berkolaborasi dengan orang lain untuk menciptakan dunia yang lebih adil.

(Aziz Poniran 2010)

Wednesday, April 14, 2010

Cuba

Cuba...
Perkataan yang sering dipanculkan daripada bibir. Ianya memberi kesan yang tidak kurang pentingnya dalam sesuatu situasi terutama apabila melibatkan sesuatu tindakan. Namun iaya tidaklah semudah diucap. Ianya memerlukan kuderat jasmani dan rohani yang mantap kerana akan melangkaui lingkungan hidup situasi biasa. Natijahnya akan dirasai sama ada positif atau negatif. Persoalan natijahlah yang akan menjadi dasar kepada perubahan pemikiran apabila hendak mencuba sesuatu. Orang yang berani dan tekal dengan pendirian pada kebiasaannya akan mengarungi situasi sedemikian. Untuk memecah kebiasaan memang sukar dalam keadaan biasa. Tapi jika tidak berani untuk memecah kebiasan maka jadilah kita dalam hidup yang biasa. Kita sedar bahawa keadaan hidup biasa kurang dugaan atau tidak ada cubaan samasekali. Namun jika kehidupan dicabar atau tercabar dengan cita rasa untuk hidup lebih berjaya dari kehidupan biasa maka bersedialah mengorak langkah menempuh rintangan hidup tanpa menoleh. Jadikan tolehan kita itu untuk memastikan apa yang ada di belakang sebagai pembuka laluan untuk orang lain. Niat perlu ikhlas, langkah perlu jujur, tindakan perlu hikmah, fikir perlu fokus, buang rasa takut, campakkan rasa ragu dan ketepikan rasa bimbang. Ianya pasti akan memecahkan tembok kebiasaan yang biasanya sukar untuk difahami. Inilah yang dikatakan Tak cuba...tak tahu, Nak cuba...nak kena tahu, Bila nak cuba...setakat kita tahu, Cubalah...atasi cubaan. Cubalah.......
(Aziz Poniran,2010)

Monday, April 12, 2010

Perlu Ingat

Tiada peruntukan bagi pihak sekolah yang menjalankan program intergrasi pendidikan khas bermasalah pembelajaran menghalang program atau sebarang aktiviti selagi ianya memberi manfaat dalam proses pengajaran dan pembelajaran kepada pelajar berkeperluan khas. Peruntukan kewangan yang disediakan oleh pihak Kementerian Pelajaran perlu digunapakai secara berhemah supaya keperluan pelajar berkeperluan khas dapat dipenuhi dengan sewajarnya supaya proses pengajaran dan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik dan sempurna. Namun begitu pihak sekolah boleh bekerjasama dengan pihak pengurusan pendidikan khas di sekolah yang dikendalikan oleh Guru Penolong Kanan Pendidikan Khas atau Penyelaras Pendidikan Khas dalam mengurus soal kewangan selagi ianya tidak menjejaskan program yang telah dirancang supaya dapat dilaksankan untuk pelajar berkeperluan khas.
Pengajaran yang direka khas bagi melengkapkan keperluan seseorang kanak-kanak yang luar biasa yang memerlukan bahan-bahan pangajaran khas, teknik pengajaran yang luar biasa dan kemudahan tertentu (Hallahan & Kauffman,1986).

Saturday, April 10, 2010

Hidup dan Cabaran

Tiada Cabaran Tiada Manis Kehidupan
Tiada Manis Kehidupan Tanpa Cabaran
Perjalanan Hidup Perlu Berpandu
Hidup Perlu Tabah
Kerana Dunia Sentiasa Berubah
Maka Ilmu Perlu Ditambah
Supaya Hidup Lebih Mudah

(Aziz Poniran, 2010)

Bukit Mentulang

Alauddin
Kau unggul
Dadamu
Penuh darah merah
Mengalir panas
Percikan keringat
Penanda santapan
Jiwa resah
Keinsafan
Bersama panji-panji leluruhan
Penghias tubuh
Bukit Mentulang
Pengorbanan pejuang-pejuang
Demi maruah
Agama
Bangsa
Tanah air
Anak-anakmu
Kian detik
Lahir
Beriringan titis air mata
Melangkah segak
Mengisi kemerdekaan

(Aziz Poniran,2010)
Puisi Sejarah Pagoh 500 tahun

Pelaksanaan Program Inklusif Sukan Olahraga

Pengenalan

Profil Kecerdasan Pelbagai bagi setiap individu adalah merangkumi atau memiliki kelapan-lapan kecerdasan yang telah dinyatakan oleh Howard Garner. Namun tahap setiap kecerdasan ternyata berbeza-beza antara individu. Kita seharusnya sentiasa melihat perkembangan diri pelajar dan peka serta berhati-hati dalam menghuraikan profil kecerdasan seseorang sebagai langkah melihat kecerdasan yang tinggi dalam bidang tertentu. Seseorang yang dianggap mempunyai kecerdasan lemah dalam dalam sesuatu kecerdasan mungkin akan menunjukkan kecerdasan tinggi setelah menerima pendedahan dan peluang memperkembangkannya.
Beliau mengemukakan lapan kecerdasan manusia yang dapat diperkembangkan sepanjang hayat. Menurut Garner, manusia mempunyai kesemua lapan kecerdasan. Setengah orang mungkin mencapai tahap yang tinggi dalam setengah kecerdasan dan tahap yang rendah dalam yang lain, manakala ada orang yang mempunyai kecerdasan yang tinggi dalam hampir kesemua lapan kecerdasan ini. Hampir semua orang boleh diperkembangkan dalam kelapan-lapan kecerdasan yang disenaraikan ke tahap yang tinggi, jika keadaan-keadaan seperti penggalakan, pengayaan dan pengajaran adalah sesuai (Armstrong, 1994). Kelapan-lapan kecerdasan adalah saling berkait secara kompleks bila seseorang melakukan sesuatu aktiviti.
Dalam merealisasikan matlamat tersebut unit pendidikan khas bermasalah pembelajaran SMK Jalan Junid mencadangkan supaya pelajar yang berpotensi dan berbakat dalam bidang olahraga khasnya diberi peluang yang sewajarnya untuk menyemai bakti kepada sekolah dengan menginklusifkan pelajar dalam bidang sukan. Diharapkan usaha ini mampu mengubah dan menyangkal persepsi negatif terhadap keupayaan serta program pembelajaran dalam bidang pendidikan khas bermasalah pembelajaran.

Objektif

Pelajar dapat memperkembangkan potensi kenistatik yang khusus dan menguasai teknik secara menyeluruh dalam bidang olahraga.

Matlamat

Pelajar dapat meningkatkan stamina dan meningkatkan pencapaian dalam bidang olahraga yang disertainya. Pelajar juga dapat diberi peluang untuk mengembangkan potensi diri dengan menyertai pelbagai kejohanan dalam dua iaitu bidang pendidikan khas dan pendidikan aliran perdana.

Rasional Program

Menyediakan kemahiran dalam diri pelajar-pelajar khas secara langsung dalam bidang tertentu mengikut kesesuaian dan tahap keupayaan mereka.

Misi PIPKSMKJJ
Membangunkan modal insan, berkeperluan khas yang cemerlang dengan menyediakan pendidikan yang berkualiti, relevan dan holistik, perkembangan potensi diri ke tahap optimum, keupayaan berdaya saing dan kebolehupayaan, menyemai nilai-nilai murni sebagai warga yang bertanggungjawab dan perkongsian dengan pelbagai pihak untuk menjadikan mereka insan yang berdikari, berjaya dalam hidup dan mencurah bakti kepada masyarakat dan negara.

Visi PIPKSMKJJ
Pendidikan Berkualiti Menjana Potensi Pelajar Berkeperluan Khas

Objektif
1. Menyediakan peluang dan kemudahan pendidikan khas untuk murid-murid dengan
keperluan khas
2. Menyediakan pendidikan yang sesuai dan relevan kepada setiap murid dengan keperluan
khas
3. Menyediakan peluang untuk mengembangkan bakat dan potensi murid dengan keperluan
khas
4. Menyediakan bahan-bahan pengajaran dan pembelajaran yang mencukupi dan terkini
5. Memastikan tenaga pengajar yang mencukupi dan terlatih dalam bidang pendidikan khas

Piagam

" Memperkembang potensi pelajar berkeperluan khas ke tahap yang optima selaras dengan Falsafah Pendidikan Negara (FPN)."

1. Mewujudkan program pembelajaran yang menggalakkan perkembangan jasmani, rohani, emosi, intelek dan sosial (JERIS)
2. Sentiasa peka terhadap kebajikan anak-anak istimewa.
3. Mempelbagaikan aktiviti pengajaran dan pembelajaran bagi menggalakkan proses pembelajaran yang lebih berkesan.
4. Sentiasa mengkaji dan menilai tahap keupayaan anak-anak istimewa berdasarkan program yang dirancang.
5. Menyediakan aktiviti untuk pelajar dan keluarga PKBP bagi mengeratkan hubungan antara ibu bapa dengan guru-guru.

Falsafah Pendidikan Negara

Pendidikan Di Malaysia Adalah Satu Usaha Berterusan Ke Arah Memperkembangkan Lagi Potensi Individu Secara Menyeluruh Dan Bersepadu Untuk Mewujudkan Insan Yang Seimbang Dan Harmonis Dari Segi Intelek, Rohani, Emosi Dan Jasmani Berdasarkan Kepercayaan Dan Kepatuhan Kepada Tuhan.
Usaha Ini Adalah Bagi Melahirkan Rakyat Malaysia Yang Berilmu Pengetahuan, Berketerampilan, Berakhlak Mulia, Bertanggungjawab Dan Berkeupayaan Mencapai Kesejahteraan Diri Serta Memberi Sumbangan Terhadap Keharmonian Dan Kemakmuran Masyarakat Dan Negara

Falsafah Pendidikan Khas

"Falsafah Pendidikan Khas mempunyai matlamat yang sama dengan falsafah pendidikan biasa yang meliputi semua aspek pendidikan. Ia menyediakan perkembangan optima kanak-kanak dengan keperluan-keperluan khas agar dapat berfungsi sebagai individu yang berkemahiran, berdikari, berhaluan, boleh merancang, mengurus kehidupan sendiri, boleh menyedari potensi sendiri dan boleh menyesuaikan diri dalam masyarakat."
Ianya satu usaha berterusan lahirkan insan berkemahiran, berhaluan, berupaya, berdikari, mampu merancang, dan mengurus kehidupan, serta menyedari potensi diri sebagai individu dan ahli masyarakat yang seimbang dan produktif.

Falsafah pendidikan bagi kanak-kanak khas juga menyediakan peluang-peluang yang sama kepada kanak-kanak ini seperti yang diberi kepada kanak-kanak biasa untuk perkembangan psikologi dan sosial yang seimbang.

Pendidikan Khas Bermaksud Kaedah-Kaedah Yang Dibentuk Khusus Untuk Memenuhi Keperluan Kanak-Kanak Yang Mengalami Pelbagai Kecacatan / Kurang Upaya. Kaedah-Kaedah Tersebut Meliputi Juga Aspek-Aspek Pengajaran Dan Pembelajaran, Latihan Jasmani Dan Juga Pendidikan Yang Berteraskan, Hospital Dan Institusi.

Kurikulum Bagi Pendidikan Khas Juga Adalah Sebahagian Daripada Kurikulum Biasa Yang Diubahsuai Bagi Memenuhi Keperluan-Keperluan Khas Bagi Murid-Murid Yang Mengalami Pelbagai Kecacatan / Kurang Upaya.

Huraian Falsafah Pendidikan Khas
• Melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Falsafah Pendidikan Khas Memperseimbangkan peluang-peluang pendidikan dalam aspek peruntukan kewangan, pakar khidmat sokongan Khas peruntukan fizikal, pembangunan dan lain-lain.
• Menyediakan perkembangan kemahiran intelek dan psikomotor secara menyeluruh dan bersepadu untuk menghasilkan individu yang terpelajar dan seimbang dalam masyarakat.
• Menekankan Pendidikan Bagi Semua (Education for all).
• Segala program yang dirancang dan dibentuk hendaklah berlandaskan kebolehan kefungsian, bukan kepada kategori / labeling.
• Memperkukuhkan keadaaan bahawa kanak-kanak dengan keperluan-keperluan khas pada asasnya adalah kanak-kanak dan pergaulan berterusan dengan kanak-kanak biasa adalah berfaedah; kelas khas rancangan percantuman, normalisasi, persekitaran yang tidak terhad, intergrasi sosial, integrasi berfungsi, integrasi setempat dan pengsealiran (mainstreaming).
• Menghasilkan individu yang mempunyai kesedaran, semangat, kesetiaan, aspirasi dan nilai yang tinggi agar dapat bersatu dan membentuk perpaduan di kalangan masyarakat majmuk.
• Menghasilkan sumber tenaga manusia untuk pembangunan ekonomi negara.
• Menyediakan individu yang mempunyai nilai moral yang tinggi, sahsiah yang baik, bertanggungjawab, berdisiplin dan progresif agar dapat memberi sumbangan dalam pembangunan bangsa dan negara.
• Menyediakan kanak-kanak dengan keperluan-keperluan pendidikan khas dengan program seperti yang diberi kepada kanak-kanak biasa dan belajar bersama-sama mereka.
• Pendidikan khas adalah sebahagian dari pendidikan biasa dengan pengubahsuaian dimana perlu.
• Melaksanakan Rancangan Pendidikan Individu (IEP).
• Menekankan pendekatan pendidikan dan pemulihan yang terdiri daripada pasukan multi disciplinary.
• Menekankan pembekalan perkhidmatan-perkhidmatan yang bersifat pencegahan awal daripada yang bersifat pemulihan.
• Menghasilkan perkhidmatan-perkhidmatan program yang menekankan kepada pelbagai model perkhidmatan.

Lapan Kecerdasan
Kecerdasan –kecerdasan yang dikemukakan oleh Garner adalah seperti berikut :
Kecerdasan Cerdas dalam Pekerjaan
Bahasa Menulis karangan, sajak, puisi, pantun dan memberi ucapan Penulis, penyajak,
penceramah
Logik Matematik Menaakul, kiraan, membuat analisis Saintis, jurutera, akauntan
Ruang Mencorak, melukis, mengukir Pelukis, pengukur
Muzik Mencipta lagu, menyanyi, menikmati muzik, memain alat muzik Pencipta lagu,
penyanyi, pemain alat
muzik, peminat muzik
Kinestetik Gerakan, tarian, lakonan, sukan, memain permainan Atlit, pemain bola sepak,
peninju, penari, pelakon
Interpersonal Perhubungan manusia Diplomat, ahli politik, peniaga
Intrapersonal Nilai murni, pendirian, falsafah Pengarang, penyajak, ahli falsafah
Naturalistik Mengecam sifat semula jadi, memburu dan pertanian Pemburu, petani, ahli
sains semulajadi


RANGKA KONSEP PROGRAM INKLUSIF SUKAN (Aziz Poniran, 2009)

Perkara Asas Yang Dicadangkan Dalam Melaksanakan Program Inklusif Sukan
Bagi melaksanakan program inklusif sukan bagi pelajar integrasi pendidikan khas bermasalah pembelajaran SMK Jalan Junid dengan unit kokurikulum SMK Jalan Junid perkara berikut adalah perlu dipertimbangkan:
1. Jika ada sesuatu latihan atau pertandingan yang dijadualkan pada waktu yang sama, keutamaan hendaklah diberikan kepada program intergrasi pendidikan khas.
2. Acara yang boleh disertai oleh pelajar pendidikan khas tersebut ialah 100 meter, 200 meter, 4 X 100 meter dan lompat jauh.
3. Guru pengiring dari pendidikan khas perlu ada bersama pelajar pada setiap program yang dilaksanakan.
4. Pengawasan dari mula hingga akhir sesuatu program adalah tanggungjawab bersama.
5. Peralatan sukan pendidikan khas boleh diguna bersama.
Namun jika sekiranya terdapatnya keperluan yang memerlukan pertimbangan semula persetujuan maka perundingan bersama antara unit pendidikan khas dengan unit kokurikulum berhubung dengan penyertaan pelajar tersebut dalam mewakili sekolah di semua peringkat boleh dilaksanakan untuk mencari jalan yang terbaik. Perkara yang diutamakan dalam program tersebut adalah kolaborasi sihat antara semua pihak terlibat. Ianya akan memberi manfaat kepada semua pihak yang terlibat khasnya kepada sekolah SMK Jalan Junid, Muar.

LAMPIRAN:
Profil Pelajar
Nama Pelajar
Senarai Semak Surat dan Dokumen Berkaitan
Surat-surat Berkaitan Dan Berformat

Lagu Warisan (BTN Ulu Sepri)

Anak Kecil Main Api
Terbakar Hatinya Yang Sepi
Air Mata Darah Bercampur Keringat
Bumi Dipijak Milik Orang

Nenek Moyang Kaya Raya
Tergadai Seluruh Harta Benda
Akibat Sengketa Sesamalah Kita
Cita Lenyap Di Arus Zaman

Indahnya Bumi Kita Ini
Warisan Berkurun Lamanya
Hasil Mengalir Ke Tangan Yang Lain
Pribumi Merintih Sendiri

Masa Depan Sungguh Kelam
Kan Lenyap Peristiwa Semalam
Tertutuplah Hati Terkunci Mati
Maruah Peribadi Dah Hilang

Kini Kita Cuma Tinggal Kuasa
Yang Akan Menentukan Bangsa
Bersatulah Hati Bersama Berbakti
Pulih Kembali Harga Diri

Kita Sudah Tiada Masa
Majulah Dengan Maha Perkasa
Janganlah Terlalai Teruskan Usaha
Melayu Kan Gagah Di Nusantara
Melayu Kan Gagah Di Nusantara
Melayu Kan Gagah Di Nusantara.....

....hayatilah dengan akal, hati serta iman juga ilmu dan amal.
(Aziz Poniran,2010)

Kerja..siapa..nampak

Kerja... Siapa nampak?
Siapa...nampak kerja?
Nampak, saya kerja?
Kerja siapa...nampak?
Nampak kerja siapa?
Nampak...kerja siapa?

Kerja... Siapa nampak?
...rifleksi diri tentang siapa yang nampak anda kerja, Persoalan siapa nampak anda sedang bekerja. Ianya lebih kepada intrapersonal di mana anda perlu bertanggungjawab terhadap kerja yang dilakukan. Walau apa pun anda perlu sedar bahawa Tuhan sentiasa nampak anda kerja. Ini akan membawa kepada kejujuran dan keikhlasan kerja.

Siapa...nampak kerja?
...refleksi tentang individu yang dilihat oleh orang lain dengan persoalan di mana antara anda dan rakan-rakan setugas. Jawapan ada pada orang lain yang melihat tanggungjawab yang dilaksanakan. Anda tidak perlu menunjuk-nunjuk setiap tugas yang dilaksanakan. Tugas dan tanggungjawab adalah amanah yang wajib tanpa perlu diharap akan dilihat oleh orang lain. Tuhan Maha Melihat.

Nampak, saya kerja?
...refleksi diri yang agak angkuh jika ditafsirkan secara terus. Ianya juga boleh dilihat dari sudut lain di mana ianya seolah-olah sedang menyatakan bahawa anda sedang bekerja dan tidak mahu diganggu. Ianya menafsirkan bahawa anda sedang dalam kosentrasi atau fokus kepada tugas dan tanggungjawab yang sedang dilaksanakan.

Kerja siapa...nampak?
...refleksi bahawa persoalan yang ditimbulkan menyatakan tugas telah dilaksankankan. Persoalan ini menjurus kepada rasa puas hati atau pun sebaliknya. Jawapannya ada pada individu yang melihat dan menilainya. Maka perlulah anda melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik dan sempurna.

Nampak kerja siapa?
...refleksi bahawa di antara anda dan rakan-rakan setugas yang mana lebih dominan. Ini akan menonjolkan pelbagai persoalan yang lebih besar. Lazimnya ia berpaksikan kepada kerja yang hebat atau sebaliknya. Persoalan ini perlu diungkai untuk menjadikan kerja yang dilaksanakan lebih baik dan sistematik.

Nampak...kerja siapa?
...refleksi persoalan yang bersifat positif atau negatif. Ianya juga merifleksi diri tentang tugas yang telah dilaksankan.Persoalan yang wujud adalah memperlihatkan keegoan diri tantang tugas yang telah dibuat. Ianya memperlihatkan ketidakikhlasan dalam menjalankan tugas. Apa sebenarnya di sebalik pelaksanaannya hanya individu itu yang tahu. Ingat... Allah Maha Tahu. Persoalan ini juga memperlihatkan bahawa tugas yang telah dijalankan dinyatakan oleh seseorang untuk tujuan panduan atau contoh agar ianya diterima oleh orang lain dalam melaksanakan amanah.

...rumusnya adalah anda perlu rifleksi, telus, amanah serta ikhlas dalam melaksankankan tugas dan tanggungjawab agar objektif tercapai dengan sempurna. Kita perlu ingat bahawa kita ada pelanggan yang memerlukan perkhidmatan yang terbaik.

(Aziz Poniran, 2010)

Pesanan Untukmu

Wahai anakku...tabahkan hati dalam menempuh kemerdekaan diri. Dalam merdeka ada penjajah. Penjajah dalam merdeka lebih kronik. Ianya menjajah dan meratah setiap urat rohani.Jajahan ini mengubah idelogi jika tidak diteliti. Ingat anakku...diri perlu diuliti dengan pelukan ilmu agar mimpi lebih realiti. Tiada siapa yang mampu merubah diri kecuali diri tahu diri menjadi diri sendiri. Kasih sayangku untukmu hanya sekadar rembesan pati wangian ke jantungmu. Namun wangian sebenar yang direnjis ke segenap rohani dan jasmanimu akan dihidu. Berwaspadalah dalam membina taman wangian dengan panduan ilmu, iman, akal dan amal. Ingatlah wahai anakku...kamu akan tertipu dengan pandangan matamu, kamu akan juga tersalah dengan pandangan akalmu, lihatlah dengan hati yang bersih dan kamu akan mendapat hakikat sebenar pandangan.Bersihkanlah hati dengan zikrullah dan sentiasa tunduk kepada pandangan Allah. Inilah pesan ayahmu...

(Aziz Poniran, 2010)

APC

Sebut saja APC pastinya banyak interpetasi yang dibuat. Sesiapa pun tidak terlepas daripada terfikir atau difikir atau memikirkan tentang APC. Hanya yang berbeza adalah bagaimana mereka meletakkan konsep APC dalam pekerjaan. Apa yang perlu difikirkan dalam meletakkan APC di tempat sepatutnya adalah bagaimana dan sejauh mana ianya memainkan peranan dalam tugas, juga mempengaruhi pemikiran serta bentuk tanggungjawab yang dilaksanakan.
Prinsip dalam tugas yang dilaksanankan juga akan memberikan impak yang besar dalam konteks APC. Kadang kala ianya dilihat begitu abstrak dan ada kalanya ianya bersifat objektif. Apa pun ianya pasti mempengaruhi budaya kerja seseorang.
APC sinonim dengan maksud Anugerah Perkhidmatan Cemerlang. Bunyi sebutan ini jika dicerai-ceraikan dan diamat-amati memberikan pelbagai erti yang sungguh kronik jika penyandangnya terleka dengannya. APC boleh diertikan sebagai Aku Perlu Komited...Aku Perlu 'Kometmen'... Aku Perlu Komen...Aku Perlu Kerja...Aku Perlu Kawan...Aku Perlu Ikhlas...Aku Perlu Cemerlang...Aku Perlu Cuba...Aku Perlu Cari...Aku Perlu Camni...Aku Perlu Camtu...dan sebagainya. Apa pun ianya perlulah menggambarkan perlakuan yang positif dan tindakan yang memperbaiki diri dalam sistem pekerjaan.
Apakah APC ini benar-benar sesuai dengan diriku yang telah diletakkan seiring dengan tugas dan tanggungjawabku? Persoalan ini bagiku perlu dijawab dalam bentuk pelaksanaan dan bukan perkataan. APC bukan untuk dibanggakan tetapi untuk dipikul lalu dibuktikan dengan ikhlas dan tanggungjawab. Bagi diriku yang telah terlibat dengan APC, Hatiku terasa begitu terharu dan merasakan ianya adalah bebanan yang perlu kutanggung sepanjang aku bertugas sebagai penjawat awam dalam organisasi dan jabatanku. Bebanan ini perlu kuleraikan dengan pelbagai alternatif agar pelaksanaan tugas dan tanggungjawab yang diamanahkan akan terlaksana dengan jayanya kepada pelanggan yang sememangnya menantikan perkhidmatan yang lebih baik serta berkesan, walaupun APC bukan dalam perkiraanku.Teguran yang kuterima selama ini telah aku simpan dalam benak untuk lebih muhasabah diri, dan tidak pernah aku rasa kecil hati. Ianya adalah satu mata dan cermin untuk aku melihat bahagian diri yang tak mampu aku pandang secara terus dengan dua biji mataku. Aku percaya dalam semua situasi aku tidak mampu memuaskan hati semua rakan setugas dan realiti inilah yang perlu kutangani agar ianya sentiasa berada dalam lingkungan sebenar tugas. Pun begitu aku juga mohon maaf kepada semua rakan setugas di jabatan dan organisasiku sekiranya perkhidmatanku kurang memuaskan hati. Bagiku teguran adalah satu renjatan yang baik untuk aku tidak lena dalam melaksanakan amanah.
Walau apapun aku tetap berterima kasih kepada pihak sumber manusia jabatanku yang telah memberikan kepercayaan terhadap tugas yang diamanahkan kepadaku. Kepada rakan-rakan setugas kuucapkan ribuan terima kasih kerana memberikan sokongan yang jitu terhadapku dalam merealisasikan impian dalam organisasiku.
Mulakanlah sesuatu tindakan diakhir pemikiran dan akhirilah pemikiran dengan tindakan berhemah.

(Aziz Poniran, 2010)

Susah dan Menyusahkan

Cuba kita renung sejenak dua perkataan yang hampir sama, namun ianya berbeza maksud dan konsep
Pada asasnya susah adalah sesuatu perkara yang memang tidak digemari oleh setiap individu. Pada pandangan umum susah ditafsirkan sebagai perkara yang menjadi beban diri untuk melaksanakannya. Ianya menjadi fikiran individu yang mengalami situasi tersebut. Individu tersebut akan berusaha sedayaupaya untuk melepaskan diri dari jeratan susah ini. Ianya dilihat sebagai bebanan fikiran dan tindakan. Namun begitu di sebalik susah ini, ianya mengandungi hikmah yang sangat tinggi nilainya. Susah ini akan menjadi seseorang itu lebih berjaya dalam mengharungi hidup. Pengalaman susah ini memberikan pedoman yang menjadi panduan dalam menghadapi masa hadapan. Belajar dari susah juga menjadikan seseorang itu lebih matang dalam tindakan yang bakal diambil. Pepatah yang direka oleh golongan orang melayu lama memang bertepatan dalam memberikan garis sempadan hidup iaitu 'Bersusah-susah dahulu Bersenang-senang kemudian'. Maka susah itu perlu dialami oleh semua individu tidak kira peringkat umur. Iaya akan memberikan pengalaman yang sempurna untuk berjaya dalam hidup. Justeru itu tidak ada kesenangan tanpa susah.
Dalam konteks menyusahkan pula ianya memberikan tafsiran yang juga berbeza. Pada dasar dan kebiasaanya menyusahkan adalah perkara yang melibatkan orang lain. Ianya memberikan impak yang mengaitkan situasi tersebut dengan individu atau kumpulan orang di sekitarnya. Ianya akan menjadi isu di luar diri individu. Ianya mungkin akan memberikan label kepada individu tersebut sebagai seorang yang memberi masalah kepada orang lain. Maka dalam hubungan ini menyusahkan akan memberikan 'penyakit' kepada orang lain.
Kesimpulannya biarlah kita susah kerana susah itu akan mengajar seribu satu macam perkara untuk menjadi senang. Janganlah kita menyusahkan orang lain dengan tindakan kita yang pada kita fikir ianya senang untuk kita namun ianya menyusahkan orang lain. Janganlah kita dilabel sebagai orang yang menyusahkan kesenangan hidup orang lain.Ingatlah apabila kita menyusahkan orang lain, janganlah kita menyalahkan orang lain jika ditakdirkan kita susah.Pada hakikatnya susah dan menyusahkan adalah garapan hidup yang perlu kita fikirkan agar ianya tidak menjadi susah.

(Aziz Poniran. 2010)

Fikir-fikirkan

Kita memenuhi kehendak pendidikan khas bukan pendidikan khas memenuhi kehendak kita.
Perkara utama dan menjadi asas yang perlu difikirkan juga diambil tindakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran pendidikan khas bermasalah pembelajaran adalah bagaimana mengurus tingkahlaku serta emosi pelajar.
Sukatan pelajaran mengikut keperluan pelajar pendidikan khas bukan pelajar mengikut sukatan pelajaran pendidikan khas.
Pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran belajar dalam projek yang dilaksanakan.
Kita perlu mengawal emosi pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran bukan pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran mengawal emosi kita.
Kita beri harapan kepada pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran atau pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran beri kita harapan dalam tugas.
Kita beri inspirasi kepada pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran atau pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran beri inspirasi kepada tugas kita.
Sama ada kita tahu atau faham tentang pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran. Ia akan mempengaruhi dalam memenuhi hala tuju konsep sebenar pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran.
Kita perlu melatih otak yang hidup bukan memaksa otak yang telah mati. Itulah potensi yang ada dalam diri pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran.
Kita bukan hendak jadikan pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran golongan profesional berakademik tinggi tetapi hanya hendak jadikan dia mahir kendiri untuk menghadapi hidup masa depan dalam bidang yang termampu olehnya.
Kita perlu menyediakan orang yang akan menyambut pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran di luar sekolah. Apakah kita bersedia ke arah itu?.
Kita perlu melihat dan mengkaji potensi sebenar pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran dengan menyedikan pelbagai aktiviti atau projek yang mnjurus kepada kebolehan pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran untuk diikuti oleh mereka.
Ubahsuailah program untuk menyediakan diri pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran dengan perkara yang perlu mereka pelajari.
Hidup tidak pernah selesai dengan masalah, tetapi kita perlu menyelesaikan masalah untuk hidup. Begitu jugalah kita tidak pernah selesai memikirkan keperluan untuk pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran kerana mereka perlukan kita untuk menyelesaikan hidup untuk mereka.
Kita perlu sesuaikan diri untuk hidup pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran. Oleh itu kita perlu sentiasa berfikir untuk pelajar menyesuaikan diri dengan keadaan hidup di kalangan masyarakat yang jauh berbeza dengan mereka.

(Aziz Poniran, 2009)

Emak Abah

Pengorbananmu tidak terhingga bagaikan lautan yang tak bertepi. Kasih sayangmu yang kunikmati membelai setiap nafasku. Jika dapatku balas mungkin hanya nyawa yang menjadi galang gantinya. Tiada gantinya emak dan abahku. Itulah emak dan abah kesayanganku. Biar apapun yang berlaku emak dan abah tetap aku pertahankan dan aku sanjung sepanjang hayatku. Maafkan aku jika ada walau sesaat perkara yang membuatkan ianya mengguris jiwa emak abah. Setiap waktu kupanjatkan doa untuk kesejahteraan emak abah. Moga Allah sentiasa memberi rahmat dan iman yang teguh kepada emak abah. Maafkan aku jika ada yang kurang dalam aku memberikan kasih sayang kepadamu.Kaulah satu emak abah...tiada aku tanpamu...ada dirimu dalam diri dan doaku...

(Aziz Poniran, 2010)

Terima Kasih Cikgu

Nota ini saya tujukan kepada semua cikgu yang pernah mengajar saya sejak dari sekolah rendah hingga ke universiti. Jasamu tidak dapat dibalas dengan wang ringgit. Hanya yang saya mampu berikan adalah ingatan dan doa agar cikguk sihat sejahtera dan sentiasa dalam lindungan Allah. Bagi cikgu yang telah pulang ke rahmatullah saya panjatkan doa dan al-fatihah moga rohmu dalam rahmat Allah. Kini saya telah membuktikan bahawa perjuanganmu sebenarnya tidak sia-sia. Saya telah menikmati kehidupan ini dengan penuh erti atas tunjuk ajar cikgu walaupun menempuhi pelbagai ranjau.Tiada ungkapan yang mampu diukir dalam menggambarkan pengorbanan semua cikgu saya. Setelah difikirkan dapatlah saya ungkapkan di sini walaupun mungkin kurang mombastik...BERDIRINYAKU KINI BERCAMBAH DENGAN SIRAMAN KASIHMU DAN LIMPAHAN ILMUMU CIKGU...Jutaan terima kasih untuk selamanya.

(Aziz Poniran, 2010)

Kerja..siapa nampak

Tak kerja, nampak tak kerja.................betul
Tak kerja, tapi nampak macam kerja.......tipu
Kerja, tapi nampak macam tak kerja........kesian
Kerja, nampak kerja..........................betul
Kerja, peduli apa siapa yang nampak......betul
Kerja sebab tanggungjawab................amanah
Ingat...
Kerja ke, tak kerja ke, Kiri Kanan bahu ada yang catat...waspada
Semua kena tanggung dan kena jawab nanti...Ingat Allah

(Aziz Poniran, 2010)

Friday, April 9, 2010

Rifleksi

Tak ada latih tak ada yang betul
Kurang latih banyak yang salah
Ada latih ada yang salah
Ada salah ada yang tak betul
Banyak latih banyak yang betul
Selalu latih jauh yang salah
Kurang salah banyak yang betul
Banyak salah kurang yang betul
Banyak betul kurang yang salah
Selalu betul kurang yang salah
Selalu salah tak ada yang betul
Selalu betul tak ada yang salah
Tak ada yang salah dah betul le...
Di mana betulnya?
Rifleksi yang salah untuk melihat yang betul
Rifleksi yang betul untuk jauhi yang salah
Di mana salahnya?
Tidak rifleksi yang salah dan yang betul

(Aziz Poniran, 2010)

Konsep Tekanan

Tanggapan Salah
Tekanan sama untuk semua orang.
Tekanan suatu yang tidak baik.
Tekanan ada di mena-mana, jadi anda tidak boleh lakukan apa-apa.
Teknik yang paling popular adalah yang paling baik untuk tangani tekanan.
Tiada simtom, oleh itu tiada tekanan.
Hanya tanda simptom yang besar perlu perhatian.

Tekanan adalah suatu yang kita bina bila..
‘is atansion created when you respond to perceired demands and pressures from outside and within you’

- Bila orang itu tidak boleh mengimbangi tuntutan di luar dan di dalam.
‘when one is unable to balance external or internal demands with one’s ability to cope, one well experience stress’

‘ Systress is a physical response to protect our lives. It is a natural defense mechanisme that allows us to survive’
- satu respon daripada diri kita ini akan membantu kita untuk terus hidup.

Eustress, Distress and optimal stress.
optimal stress
Eustress Distress

What exactly is stress?
- a physical, mental of emotional factor.
- Causes body or mental tension.
- May be a factor in disease causation.
- Tell what is does to your body.
- Explain what it does to your mind though mental stress.
- Mental stress – stress on the mind, affects your mind and behaviour.

Sebab stress...
personaliti cermin diri.
sentiasa hendak sempurna (perfect)
rasa diri tidak penting, jadi tidak menghias diri.
gemuruh.
tidak puas hati apa kerja yang dibuat.

Menukar mood (perubahan)...
stress boleh sebabkan penyakit jangka penjang dan pendek.
sebabkan individu murung pada tahap tinggi
kecewa dan perlukan bantuan.
perubahan mood berlaku.
kritik semula pada orang lain.
kesalahan yang kecil jadi besar.
berlaku agresif.
aku jadi orang yang tidak sabar.
keterlaluan dalam emosi.
tidak boleh tidur.
hilang pertimbangan.
tidak boleh duduk diam.
jadi orang yang tidak disukai.

Redha dengan apa yang berlaku akan mengimbangi rohani dalam menghadapi stress dan akan sentiasa dalam tenang. Refleksi mood dan berfikiran positif. Berkongsi cerita dengan rakan yang setia. Ingat...tidak ada masalah yang tidak selesai, selesaikan masalah kecil sebelum ianya menjadi besar. Tekanan akan membantu kita dalam mencapai matlamat dengan mencorakkan misi dan tawwakal kepada Allah.

(Aziz Poniran, 2010)

Nak atau Tak Nak

Nak buat biar betul
Nak betul perlu tahu
Nak tahu perlu faham
Nak faham perlu memahami
Nak memahami perlu kaji
Nak kaji perlu teliti
Nak teliti perlu hati-hati
Nak hati-hati perlu isi
Nak isi perlu potensi
Nak potensi perlu dekati
Nak dekati perlu hayati
Nak hayati perlu dengan hati
Nak dengan hati perlu ihsan
Nak ihsan perlu ilmu
Nak ilmu perlu pelajari
Nak pelajari perlu ikhlas hati
Nak ikhlas hati perlu redha
Nak redha perlu menilai
Nak menilai perlu insaf
Nak insaf perlu tekal
Nak tekal perlu latih
Nak latih perlu tabah
Nak tabah perlu motivasi
Nak motivasi perlu dari dalam dan luar diri
Hindari bangga diri
Amalkan rendah diri

(Aziz Poniran, 2009)

Konsep Susah dan Senang

Susah...memang susah, jika difikirkan...maka, fikirkan bagaimana hendak mengatasi susah.
Senang...memang seronok, jika difikirkan...maka, fikirkan bagaimana hendak sentiasa senang.
Susah dan senang adalah resam hidup. Kalau hendak senang lazimnya bersusah dahulu untuk mencapai kesenangan. Maka senang itu pastinya didahului dengan susah payah. Nikmat senang akan dikecapi selepasnya.

Bagaimana untuk mengatasi susah
Mudah saja... lebihkan fikir...lebihkan refleksi...gandakan usaha...tawwakal.

Mulakan dengan mengenalpasti masalah, kemudian cari punca masalah. Cari langkah -langkah penyelesaian dengan pelbagai alternatif. Terima semua idea yang dicadangkan. Nilai idea yang ada untuk disesuaikan dengan masalah yang wujud. Pilih yang terbaik untuk digunakan. Akhirnya nilai keberkesanan alternatif yang dilaksanakan. Refleksi semula untuk menambahbaik.

Sabtu,14 Mac 2010. 11.12 am

Sunday, March 28, 2010

Konsep Inklusif Pendidikan Bagi Pelajar Berkeperluan Khas

Konsep Inklusif Pendidikan Bagi Pelajar Berkeperluan Khas


Teori pemikiran sejagat menunjukkan bahawa trend pada 10 tahun dahulu golongan yang menghadapi pelbagai kategori ketidakupayaan telah menginstitusikan mereka dalam pendidikan. Maka apa yang dapat dilihat adalah terdapatnya jurang lebih besar diinstitusi pendidikan.jika dbandingkan dengan aliran golongan pelajar di aliran perdana. Walau bagaimanapun perlu diingat bahawa golongan istimewa tersebut adalah insan yang mempunyai hak yang sama seperti orang lain dalam memperolehi pendidikan. Pengintegrasian dalan sekolah dan proses inklusif berlaku secara langsung di mana sistem pendidikan inklusif memastikan semua kanak-kanak mempunyai hak yang sama rata untuk pendidikan berkualiti dalam masyarakat sekolah mereka tanpa mengira faktor jantina, ketidakupayaan, latar belakang, keadaan kesihatan dan lain-lain keadaan (Glossary on Terminologies,2009)Watterdal/Skjorten/Sletmo/Hauschiki/Tahir.

UNESCO telah menyatakan bahawa sekolah adalah institusi yang memberikan pendidikan kepada setiap insan. Semua pelajar yang tercicir daripada arus perdana juga perlu memperolehi hak berpendidikan. Ianya meliputi golongan asli dan juga pendatang. Pendidikan khas adalah ruang yang disedikan oleh pihak kerajaan untuk menempatkan golongan yang berkeperluan khas dan kepelbagaian keupayaan. Dalam merealisasikan kenyataan tersebut sokongan moral sangat perlu terutama daripada kalangan guru yang berfungsi secara langsung dengan sistem pendidikan di institusi pendidikan khasnya di negara ini.

Konsep pendidikan untuk semua telah bermula secara tidak formal, kemudian wujudnya konsep sekolah dan diikuti dengan memformalisasikan pendidikan secara rasmi di institusi pendidikan di negara ini. Ianya terbahagi kepada beberapa fasa. Pada fasa pertama pendidikan ini diberikan kepada sesiapa sahaja yang berminat namun ianya tidaklah menjadi suatu yang wajib. Pada fasa kedua pula konsep pendidikan ini mula berkembang di mana semua kanak-kanak dalam keperluan khas diberikan peluang dan ruang untuk belajar dengan mengikuti model yang terancang. Apabila akta pendidikan diwartakan pada tahun 2003 fasa ketiga mula memainkan peranan dan menjadi undang-undang dalam pendidikan di mana telah mula menjadi wajib bagi semua kanak-kanak tidak mengira bagaimana keupayaan mereka. Ianya terus menjadi agenda negara di mana pada fasa keempat pula semua kanak-kanak wajib bersekolah di sekolah rendah dan menengah termasuklah kepada golongan berkeperluan khas yang dahulunya peluang untuk mereka terhad. Namun sejauh mana ianya dilaksanakan adalah menjadi tanggungjawap warga yang telibat secara langsung dalam institusi pendidikan.

Namun pada masa kini juga terdapat institusi institusi lain yang menawarkan pembelajaran bagi golongan berkeperluan khas seperti Pusat Pemulihan Dalam Komuniti (PDK) yang dikendalikan oleh Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM). Institusi tersebut banyak dibuka di setiap daerah setiap negeri bagi memudahkan peranan perkhidmatannya disebarkan dan dimanfaatkan oleh golongan berkeperluan khas.

Sebagai masyarakat yang prihatin terhadap pendidikan khasnya kepada golongan berkeperluan khas ini perlunya kita membentuk satu sistem sokongan yang lebih luas untuk golongan tersebut. Inya akan membantu membina kehidupan yang lebih ideal dan realistik di luar pagar institusi pendidikan bersama masyarakat yang juga mempunyai pelbagai ragam. Gabungan dua dunia realistik akan dirasai secara langsung oleh golongan berkeperluan khas.

Konsep pendidikan untuk semua telah dilaksanakan mengikut akta 1996 dan menjadi undang-undang di mana semua kanak-kanak boleh didik. Ini tidak mustahil ada kemungkinan semua kanak-kanak yang berkeperluan khas akan ada tempat di semua sekolah rendah dan sekolah menengah dengan satu tujuan iaitu memperloehi pendidikan secara formal. Tidak dinafikan setiap sekolah akan mengadakan peperiksaan yang bertujuan untuk menilai potensi akademik kepada palajar-pelajarnya. Inilah sistem di negara ini yang melihat keupayaan akademik bersaluran peperiksaan menjadi agenda utama dalam sistem pendidikan aliran perdana.

Bagaimana pula bentuk sistem pendidikan dan penilaian yang dilakukan terhadap golongan berkeperluan khas yang belajar bersama di institusi yang sama? Persoalan ini ada jawapan dan penyelesaiannya. Ianya melibatkan kurikulum dan penilaian yang pelbagai bentuk mengikut keupayaan setiap pelajar. Ianya juga bersifat berterusan dan spesifik meliputi bidang sosial, psikomotor serta kemahiran hidup. Bentuk penilaian juga adalah berbeza dimana ianya lebih bersifat alternatif berdasarkan kepada konsep dan falsafah pendidikan khas. Secara amnya dapat dijelaskan bahawa bentuk pembelajarannya adalah menjurus bagaimana golongan ini mampu hidup berdikari tanpa meminta belas ikhsan dengan tiket kad OKU daripada Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM).Unit Pendidikan Khas di institusi pendidikan telah diberi amanah untuk merealisasikan konsep tersebut. Ianya adalah bertanggung jawab dalam memikir dan mencari atau mencipta alternatif yang bersesuaian dengan golongan berkeperluan khas di situasi persekitaran mereka. Ianya adalah lebih telus dan realiti serta adil untuk setiap individu yang ada di institusinya.

UNESCO telah menyatakan bahawa kanak-kanak mampunyai hak sama rata sama ada ianya upaya atau tidak upaya. Dalam melihat sekolah adalah satu institusi pendidikan formal, bagai program inklusif yang berlaku di institusi tersebut bolahlah dinyatakan bahawa sekolah mesra kanak-kanak dan bercirikan kepada keperihatinan kepada kanak-kanak. Ianya juga adalah satu proses yang bermula daripada kita sendiri berdasarkan persepsi kita sendiri. Bagaimana membina persepsi adalah berpaksikan pengetahuan yang mendalam dalam diri individu terhadap pendidikan khas.

Asas kepada inklusif adalah kanak-kanak dalam kelas yang sama di institusi yang sama dan mengalami proses pembelajaran yang sama. Berbanding asas integrasi adalah pendidikan khas di institusi yang sama dan mengalami proses pembelajaran yang berbeza. Faktor yang perlu diambil berat dalam menginklusifkan pelajar berkeperluan khas di dalam kelas aliran perdana adalah perlunya persediaan yang sepenuhnya dari segi mental pelajar tersebut. Persediaan guru kelas dan guru mata pelajaran yang akan menerima pelajar tersebut juga perlu diambil kira. Ini adalah bertujuan supaya pelajar berkeperluan khas yang terlibat boleh mengikuti kurikulum dan mampu berinteraksi secara langsung tanpa ada syarat."Inclusive education is a consept that allow students with special needs to be placed and received instruction in the mainstream classes and being taught by mainstream teachers" (Manisah, Ramlee & Zalizan, 2006).

Dalam proses inklusif ini persekitaran sekolah perlu diubahsuai untuk pelajar berkeperluan khas dan bukan pelajar diubahsuai untuk menghadapi situasi persekitaran sekolah tersebut. Pengubahsuaian ini perlu berlaku selaras dengan keperluan pelajar tersebut. Impak kepada ketidaksediaan atau ketidakfahaman akan wujud ketidaksuaian. Maka apa yang akan berlaku adalah bermulanya penyingkiran pelajar berkeperluan khas apabila mereka keluar sekolah. Sebab utama penyingkiran adalah tidak faham atau tidak tahu atau tidak pernah tahu keadaan sebenar individu berkeperluan khas yang wujud di dalam masyarakat.

Kurikulum yang disediakan adalah lebih kepada persediaan untuk golongan berkeperluan khas ini hidup dalam masyarakat umum. Kanak-kanak dilatih dan diasuh untuk menghadapi hidup sebenar dil luar lingkungan sekolah. Maka masyarakat diubahsuai supaya golongan berkeperluan khas ini mampu menyesuaikan diri. Dalam proses inklusif yang dilaksanakan sekolah diubahsuai dengan keperluan pelajar berkeperluan khas dengan menggunakan model sosial.

Dalam membina sokongan kepada pelajar berkeperluan khas yang mengikuti program inklusif, kesan ketidakupayaan akan dapat dilunturkan dengan sokongan jitu daripada semua yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dengan program dalam institusi sekolah. Pengesanan ketidakupayaan perlu dilakukan dan didiagnosis seawal 4 tahun dan diinstitusikan di sekolah. Asas kepada sistem sokongan aadalah sekolah dan komuniti. Ini bermakna kanak-kanak sentiasa dalam pengawasan ibu bapa, guru, pentadbir dan masyarakat. Faktor sokongan inilah yang akan memberikan keyakinan kemahiran sosialdan kemahiran berbahasa dengan rakan-rakan tipikal. Ianya akan mengurangkan rendah diri golongan berkeperluan khas dan beransur-ansur meningkatkan keyakinan diri. Sokongan barasaskan sekolah juga melibatkan guru sumber, alat bantuan fizikal, guru bimbingan kaunseling, pusat sumber serta Persatuan Ibubapa dan Guru (PIBG).

Kesimpulannya dapat dinyatakan bahawa pelaksanaan adalah satu proses, amalannya adalah perlu diutamakan, ukuran pendidikan bagi golongan berkeperluan khas adalah di luar sekolah, penjanaan adalah di dalam sekolah. Maka hala tuju sebenar untuk golongan berkeperluan khas ini adalah untuk menyediakan diri menyambung hidup di dunia luar sekolah yang memperlihatkan kecacabarbaan masyarakat atau komuniti. Mahu tidak mahu perjalanan hidup sentiasa memerlukan persediaan yang cukup untuk mengharunginya.

Tuesday, March 23, 2010

Pelaksanaan Program Inklusif Bagi Pelajar Pendidikan Khas Bermasalah Pembelajaran Yang Akan Menduduki Peperiksaan Penilaian Menengah Rendah (PMR) dan

Pengenalan

Dalam memenuhi keperluan semasa masa kini ramai ibu bapa akan berlumba-lumba untuk mengejar impian masing-masing dalam hidup. Dalam bidang pendidikan sudah pastinya impian mengejar kerjaya akan menjadi agenda penting dalam hidup. Langkah pertama untuk tujun tersebut adalah pendidikan dan peperiksaan. Ianya adalah seumpama lesen untuk memperolehi sesuatu kerja. Begitu jugalah dengan inspirasi ibu bapa bagi pelajar pendidikan khas bermasalah pembelajaran di SMK Jalan Junid, Muar yang inginkan anak-anak berkeperluan mereka memenuhi hasrat mereka. Memenuhi kehendak dan keperluan ibu bapa dan pelajar Pendidikan Khas Bermasalah Pembelajaran yang ingin melihat anak-anak mereka berjaya dalam peperiksaan awam telah menjadi satu agenda baru di SMK Jalan Junid, Muar.

Objektif

Pelajar dapat belajar dan menyiapkan kerja kursus di dalam kelas aliran perdana mengikut keperluan mata pelajaran yang dikhususkan.

Matlamat

Pelajar dapat menduduki peperiksaan awam dengan selesa dan memperoleh keputusan lulus dalam mata pelajaran yang diambil.

Misi PIPKSMKJJ

Membangunkan modal insan, berkeperluan khas yang cemerlang dengan menyediakan pendidikan yang berkualiti, relevan dan holistik, perkembangan potensi diri ke tahap optimum, keupayaan berdaya saing dan kebolehupayaan, menyemai nilai-nilai murni sebagai warga yang bertanggungjawab dan perkongsian dengan pelbagai pihak untuk menjadikan mereka insan yang berdikari, berjaya dalam hidup dan mencurah bakti kepada masyarakat dan negara.

Visi PIPKSMKJJ

Pendidikan Berkualiti Menjana Potensi Pelajar Berkeperluan Khas

Objektif

  1. Menyediakan peluang dan kemudahan pendidikan khas untuk murid-murid dengan keperluan khas
  2. Menyediakan pendidikan yang sesuai dan relevan kepada setiap murid dengan keperluan khas
  3. Menyediakan peluang untuk mengembangkan bakat dan potensi murid dengan keperluan khas
  4. Menyediakan bahan-bahan pengajaran dan pembelajaran yang mencukupi dan terkini
  5. Memastikan tenaga pengajar yang mencukupi dan terlatih dalam bidang pendidikan khas

Piagam

" Memperkembang potensi pelajar berkeperluan khas ke tahap yang optima selaras dengan Falsafah Pendidikan Negara (FPN)."

  1. Mewujudkan program pembelajaran yang menggalakkan perkembangan jasmani, rohani, emosi, intelek dan sosial (JERIS)
  2. Sentiasa peka terhadap kebajikan anak-anak istimewa.
  3. Mempelbagaikan aktiviti pengajaran dan pembelajaran bagi menggalakkan proses pembelajaran yang lebih berkesan.
  4. Sentiasa mengkaji dan menilai tahap keupayaan anak-anak istimewa berdasarkan program yang dirancang.
  5. Menyediakan aktiviti untuk pelajar dan keluarga PKBP bagi mengeratkan hubungan antara ibu bapa dengan guru-guru.

Falsafah Pendidikan Negara

Pendidikan Di Malaysia Adalah Satu Usaha Berterusan Ke Arah Memperkembangkan Lagi Potensi Individu Secara Menyeluruh Dan Bersepadu Untuk Mewujudkan Insan Yang Seimbang Dan Harmonis Dari Segi Intelek, Rohani, Emosi Dan Jasmani Berdasarkan Kepercayaan Dan Kepatuhan Kepada Tuhan.

Usaha Ini Adalah Bagi Melahirkan Rakyat Malaysia Yang Berilmu Pengetahuan, Berketerampilan, Berakhlak Mulia, Bertanggungjawab Dan Berkeupayaan Mencapai Kesejahteraan Diri Serta Memberi Sumbangan Terhadap Keharmonian Dan Kemakmuran Masyarakat Dan Negara

Falsafah Pendidikan Khas

"Falsafah Pendidikan Khas mempunyai matlamat yang sama dengan falsafah pendidikan biasa yang meliputi semua aspek pendidikan. Ia menyediakan perkembangan optima kanak-kanak dengan keperluan-keperluan khas agar dapat berfungsi sebagai individu yang berkemahiran, berdikari, berhaluan, boleh merancang, mengurus kehidupan sendiri, boleh menyedari potensi sendiri dan boleh menyesuaikan diri dalam masyarakat."

Ianya satu usaha berterusan lahirkan insan berkemahiran, berhaluan, berupaya, berdikari, mampu merancang, dan mengurus kehidupan, serta menyedari potensi diri sebagai individu dan ahli masyarakat yang seimbang dan produktif.

Falsafah pendidikan bagi kanak-kanak khas juga menyediakan peluang-peluang yang sama kepada kanak-kanak ini seperti yang diberi kepada kanak-kanak biasa untuk perkembangan psikologi dan sosial yang seimbang.

Pendidikan Khas Bermaksud Kaedah-Kaedah Yang Dibentuk Khusus Untuk Memenuhi Keperluan Kanak-Kanak Yang Mengalami Pelbagai Kecacatan / Kurang Upaya. Kaedah-Kaedah Tersebut Meliputi Juga Aspek-Aspek Pengajaran Dan Pembelajaran, Latihan Jasmani Dan Juga Pendidikan Yang Berteraskan, Hospital Dan Institusi.

Kurikulum Bagi Pendidikan Khas Juga Adalah Sebahagian Daripada Kurikulum Biasa Yang Diubahsuai Bagi Memenuhi Keperluan-Keperluan Khas Bagi Murid-Murid Yang Mengalami Pelbagai Kecacatan / Kurang Upaya.

Huraian Falsafah Pendidikan Khas

  • Melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Falsafah Pendidikan Khas Memperseimbangkan peluang-peluang pendidikan dalam aspek peruntukan kewangan, pakar khidmat sokongan Khas peruntukan fizikal, pembangunan dan lain-lain.
  • Menyediakan perkembangan kemahiran intelek dan psikomotor secara menyeluruh dan bersepadu untuk menghasilkan individu yang terpelajar dan seimbang dalam masyarakat.
  • Menekankan Pendidikan Bagi Semua (Education for all).
  • Segala program yang dirancang dan dibentuk hendaklah berlandaskan kebolehan kefungsian, bukan kepada kategori / labeling.
  • Memperkukuhkan keadaaan bahawa kanak-kanak dengan keperluan-keperluan khas pada asasnya adalah kanak-kanak dan pergaulan berterusan dengan kanak-kanak biasa adalah berfaedah; kelas khas rancangan percantuman, normalisasi, persekitaran yang tidak terhad, intergrasi sosial, integrasi berfungsi, integrasi setempat dan pengsealiran (mainstreaming).
  • Menghasilkan individu yang mempunyai kesedaran, semangat, kesetiaan, aspirasi dan nilai yang tinggi agar dapat bersatu dan membentuk perpaduan di kalangan masyarakat majmuk.
  • Menghasilkan sumber tenaga manusia untuk pembangunan ekonomi negara.
  • Menyediakan individu yang mempunyai nilai moral yang tinggi, sahsiah yang baik, bertanggungjawab, berdisiplin dan progresif agar dapat memberi sumbangan dalam pembangunan bangsa dan negara.
  • Menyediakan kanak-kanak dengan keperluan-keperluan pendidikan khas dengan program seperti yang diberi kepada kanak-kanak biasa dan belajar bersama-sama mereka.
  • Pendidikan khas adalah sebahagian dari pendidikan biasa dengan pengubahsuaian dimana perlu.
  • Melaksanakan Rancangan Pendidikan Individu (IEP).
  • Mewujudkan norma-norma yang berteraskan keperluan-keperluan khas dari aspek tenaga pendidikan khas dan tenaga khidmat sokongan khas seperti jurupulih pertuturan/bahasa, guru khas audiologi/guru khas pakar perunding, guru khas beredar (interact teacher) dan lain-lain.
  • Menekankan pendekatan pendidikan dan pemulihan yang terdiri daripada pasukan multi disciplinary.
  • Menekankan pembekalan perkhidmatan-perkhidmatan yang bersifat pencegahan awal daripada yang bersifat pemulihan.
  • Mewujudkan program transisi bagi murid-murid dan pelajar-pelajar dengan keperluan-keperluan pendidikan khas untuk mendapatkan penyesuaian dalam budaya kerja.
  • Menghasilkan program-program yang berteraskan pra-vokasional dan vokasional supaya murid-murid dan pelajar-pelajar dengan keperluan-keperluan pendidikan khas mempunyai kemahiran-kemahiran bekerja sendiri.
  • Menghasilkan perkhidmatan-perkhidmatan program yang menekankan kepada pelbagai model perkhidmatan.
  • Menentukan supaya pelajar-pelajar dengan keperluan-keperluan khas rancangan percantuman sekolah biasa terlibat dalam cadangan kombinasi mata pelajaran efektif di tingkatan IV untuk persediaan peperiksaan SPM.
  • Menentukan perlaksanaan kombinasi mata pelajaran efektif di tingkatan IV di sekolah menengah khas untuk persediaan SPM.
  • Menentukan supaya sebilangan pelajar-pelajar dengan keperluan-keperluan pendidikan khas cacat penglihatan dan rabun dapat mengambil peperiksaan SPM(Vokasional).
  • Menentukan pelajar-pelajar dengan keperluan pendidikan khas cacat pendengaran di sekolah menengah pendidikan khas mengambil peperiksaan Majlis Latihan Vokasional Kebangsaan Kementerian Sumber Manusia.
  • Menentukan sebilangan pelajar-pelajar dengan keperluan-keperluan pendidikan khas cacat pendengaran di SMP Khas Vokasional mengambil peperiksaan SPMV dan MLVK.
  • Menentukan pelajar-pelajar dengan keperluan-keperluan pendidikan khas cacat pendengaran di kelas-kelas khas rancangan percantuman mengambil peperiksaan Majlis Latihan Vokasional Kebangsaan Kementerian Sumber Manusia di bawah sayap Vokasional.

Program Transisi Sekolah Ke Kerjaya

Program transisi sekolah ke kerjaya adalah merujuk kepada program yang membimbing pelajar bermasalah pembelajaran ke arah mendapatkan pekerjaan dan hidup berdikari dengan kemahiran-kemahiran vokasional, kemahiran sosial dan kemahiran hidup seharian.

Di peringkat sekolah menengah, pelajaran kemahiran hidup haruslah diajar kepada pelajar bermasalah pembelajaran bersama-sama dengan pelajaran latihan vokasional yang melibatkan latihan sambil bekerja bagi melengkapkan pelajar-pelajar dengan kemahiran sebagai orang dewasa dan tanggungjawab (Cronin & Patton, 1993).

Mengikut Phillippa Russel, Pengarah Majlis Kanak-kanak Kurang Upaya memetik John Fish dan Jean McGinty (1992) sebagai berkata,’ suatu fasa atau perubahan masa antara masa remaja dan masa dewasa di mana berlaku pemisahan pendidikan dan pengurusan. Semasa fasa transisi terdapat perubahan tanggungjawab daripada zaman kanak-kanak kepada alam dewasa, daripada sekolah ke pendidikan lebih tinggi, dan daripada kongkongan zaman kanak-kanak kepada orang dewasa yang bertanggungjawab’.

Rasional Program

Menyediakan kemahiran dalam diri pelajar-pelajar khas secara langsung dalam bidang tertentu mengikut kesesuaian dan tahap keupayaan mereka.

Pelajar Pendidikan Khas Bermasalah Pembelajaran

Pendidikan Khas Bermaksud Kaedah-Kaedah Yang Dibentuk Khusus Untuk Memenuhi Keperluan Kanak-Kanak Yang Mengalami Pelbagai Kecacatan / Kurang Upaya. Kaedah-Kaedah Tersebut Meliputi Juga Aspek-Aspek Pengajaran Dan Pembelajaran, Latihan Jasmani Dan Juga Pendidikan Yang Berteraskan, Hospital Dan Institusi.

Kurikulum Bagi Pendidikan Khas Juga Adalah Sebahagian Daripada Kurikulum Biasa Yang Diubahsuai Bagi Memenuhi Keperluan-Keperluan Khas Bagi Murid-Murid Yang Mengalami Pelbagai Kecacatan / Kurang Upaya.

Kategori dan Ciri-ciri Kanak-kanak Khas Bermasalah Pembelajaran

Autisme

  • Perlakuan yang bongkak
  • Ketawa dengan tiba-tiba
  • Perkataan yang diulang berkali-kali dan gagap.
  • Tidak mengenali bahaya.
  • Tidak merasai kesakitan.
  • Menangis dan marah tanpa sebab.
  • Permainan yang luar biasa.
  • Tidak mahu didakap.
  • Tidak dapat menyesuaikan diri dengan kanak-kanak lain.
  • Berkelakuan seperti orang pekak.
  • Tiada perhubungan mata bila bercakap.
  • Memutar barang.
  • Tidak dapat mengawal keseimbangan fizikal.
  • Tingkah laku aktif keterlaluan.
  • Tidak mahu terima pelajaran biasa.
  • Mengigit kuku, hisap jari dan mencederakan diri.
  • Takut dan cemburu berlebihan.

Sindrom Down

  • ulut yang sentiasa terbuka dan tidak tertutup rapat.
  • Lidah yang tebal, kasar dan pendek, serta cenderung terjelir.
  • Mata sentiasa berair dan merah.
  • Mata sepet iaitu bahagian luarnya naik ke atas dan terdapat lipatan pada kedua-dua sisi hidung yang menutupi bahagian dalam mata.
  • Bentuk muka yang kecil.
  • Bahagian kepala leper.
  • Tangan yang lebar dan pendek serta garisan tapak tangan satu melintang.
  • Majoriti berambut lurus dan lembut.
  • Jari dan tangan lebar yang pendek dan berbonggol.
  • Berbadan gempal dan rendah.
  • Badan yang agak bongkok.
  • Suka bermanja, bermain dan gembira.
  • Dapat bergaul dengan baik.
  • IQ di antara 30 hingga 80.
  • Kecacatan dapat dikesan sebaik selepas lahir.

Cacat Akal Ringan

1. Adiot

Tidak dapat melindungi diri daripada bahaya fizikal dan mungkin mencederakan diri sendiri.

2. Imbersil

Tidak boleh mengurus diri tetapi masih boleh dilatih.

3. Moron

Perlukan jagaan, kawalan dan tunjuk ajar khas.

Perkembangan mental hanya 23% daripada kadar biasa.

Lambat berjalan dan lambat bercakap.

4. Lembab

Lambat menerima pelajaran dan sukar sesuaikan diri dengan situasi sekolah biasa.

Cacat Akal Berat

  • Kesukaran ketika makan dan selalu muntah.
  • Mengigit sesuatu dalam mulut dan tidak mahu mengeluarkannya.
  • Air liur yang meleleh tanpa kawalan.
  • Sukar bernafas.
  • Sukar tidur dan terjaga waktu malam.
  • Selalu menangis.
  • Sukar bercakap dan memahami orang lain.
  • Suara terlalu lembut atau sengau.
  • Tidak menoleh jika dipanggil dan tidak bertindak balas terhadap bunyi.
  • Kebingungan pada cahaya lampu, bunyian dan sentuhan.
  • Tidur yang berlebihan.
  • Kanak-kanak yang pendiam dan menyendiri.

Hyperaktif

  • Aktiviti fizikal yang agresif dan berlebihan.
  • Tindakan yang berlebihan terhadap rangsangan cahaya, bunyi dan warna.
  • Tidur yang tidak tetap.
  • Terlalu kerap menangis atau ketawa.
  • Sukar beri tumpuan terhadap permainan atau kerja yang dilakukan.
  • Mengubah aktiviti atau tindakan secara mengejut.
  • Mudah mengamuk bila kehendaknya dihalang.
  • Sukar menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan rakan sebaya.

Hypoaktif

  • Murang dan menyendiri.
  • Aktiviti fizikal yang pasif.
  • Tiada respond pada persekitaran.
  • Suka termenung.
  • Tidak suka bergaul atau berinteraksi.
  • Menundukkan muka bila nama dipanggil.
  • Suka bermain sendirian.
  • Suka berkhayal.

Spastik

  • Sejenis kecacatan atau ketidaksempurnaan anggota tubuh badan.
  • Tidak mencapai objek yang ditunjukkan.
  • Tidak berupaya mengangkut badan.
  • Tidak berupaya berpijak atau berdiri.
  • Tidak berupaya memegang objek.
  • Tidak berupaya mengurus diri.

Pintar Cerdas

  • Kebolehan yang luar biasa.
  • Mempunyai masalah psiko-sosial seperti masalah kelakuan dan emosi.
  • pergaulan dengan kanak-kanak lain.
  • Perkembangan bahasa yang lambat.
  • Perbendaharaan kata yang kemas.
  • Tidak perlukan banyak tunjuk ajar ketika belajar.
  • Kemukakan soalan yang bertalu-talu.
  • Suka bergaul dengan orang yang lebih tua.
  • Suka mencari helah.

RANGKA KONSEP KEMASUKAN PELAJAR PENDIDIKAN KHAS BERMASALAH PEMBELAJARAN UNTUK PEPERIKSAAN PMR/SPM

(Aziz Poniran,2010)